menu lay out

Senin, 13 Oktober 2014

Cara ekstrim modus penipuan modern

HATI - HATI MODUS PENIPUAN BARU
Ditemukan sebuah amplop coklat yang biasa digunakan untuk tata naskah dinas, yang berisi :
1. Surat Ijin Usaha Perdagangan
2. Cek atas nama perusahaan 
Hasil analisa :
1. Sebuah perusahaan besar tidak mungkin membawa dokumen asli yang sangat penting ke luar kota apalagi ke luar provinsi, dan tercecer. Hal ini secara logika tidak masuk di pikiran bagi orang yang mau berpikir.
2. SIUP palsu, karena :
- KOP SKPD/Instansi tidak sesuai dengan tata naskah dinas (Permendagri No 55 Tahun 2010 ttg tata naskah Dinas)
- KOP SKPD/terdapat lambing garuda emas.
- SIUP harus beupa keputusan kepala daerah atau kepala SKPD apabila ada pelimpahan dari kepala daerah.
- Tanda tangan tidak asl, hasil cetak computer.
- Stempel Dinas tidak sesuai dengan Permendagri No 55 Tahun 2010 ttg tata naskah Dinas.
- NIP PNS terhitung mulai tahun 2008 ke atas seharusnya 18 digit.
3. Cek Kosong/Palsu, karena :
- Kertas cek terbuat dari bahan khusus, cek ini kertas HVS 80 gram.
- Tulisan nominal uang seharusnya tulis tangan dengan ball point, cek ini cetak computer.
- Tanda tangan dan cap perusahaan pada cek ini adalah cetak computer.
Kesimpulan :
Berdasarkan analisa di atas dapat di pastikan bahwa SIUP dan Cek tersebut adalah palsu.
Apabila menemukan barang/amplop tersebut agar tidak merespon atau menghubungi nomor telepon yang terdapat dalam amplop.
Berdasarkan informasi dari forum diskusi online, bahwa si penipu sengaja menyebar amplop tersebut di pinggir jalan, yang bertujuan agar si penemu menghubungi no telepon yang terdapat di dalam amplop.
Apabila si penemu menelepon, maka si penipu dengan ekspresi yang sangat senang, maka akan memberikan imbalan sejumlah uang yang akan ditransfer ke rekening si penemu. Bila si penemu sudah memberikan no rekening maka si penipu berpura – pura sudah menstransfer sejumlah uang ke rekening si penemu. Maka si penipu meminta si penemu untuk cek saldo di ATM, disinilah si penipu menjalankan aksinya yaitu dengan melakukan gendam atau menghipnotis si penemu untuk mentransfer sejumlah uang ke si penipu.

WASPADALAH!!!! KEJAHATAN BUKAN HANYA KARENA ADANYA NIAT SI PELAKU MELAINKAN JUGA KARENA ADANYA KESEMPATAN.





Tidak ada komentar:

Posting Komentar